Pernah mencintaimu adalah
sepenggal kisah yang mulai aku tinggalkan. Tak perlu lagi kau menghindar, aku
sudah menghentikan langkah menujumu. Bukan aku tak cinta lagi, tapi karena aku
sadar kisah cinta ku bersamamu - yang pernah kubanggakan dan perjuangan tak
lagi menjadikan ku lakon utamanya. Kau sudah memilih dia – dia yang kau anggap
lebih sempurna menggantikan peranku dalam kisah cintamu selanjutnya.
Tak perlu lagi kau sembunyikan
dia – dia yang juga mencintaimu. Aku tak apa – aku sudah baik baik saja,
sekarang.
Tapi nanti jika sesekali kamu
mengingatku, ingatlah bahwa aku adalah wanita yang dulu pernah rela berlelah
untukmu. Wanita yang pernah menjadikanmu satu-satunya lakon utama dari setiap
cerita rindunya. Wanita yang rela
menjadikan dirinya pelarian cinta mu yang lalu – dan berharap semoga cintamu
kelak hanya untuknya seorang, dan sekarang hanya menjadi wanita yang kau
campakkan.
Tenanglah sayang, tak usah kau
berlari lagi, aku sudah berhenti – berhenti mengejarmu. Aku sudah mulai
menanggalkan semua kenangan yang pernah aku kenakan. Ya kali ini aku
benar-benar sudah berhenti. Bila dulu kau adalah alasan tawa ku dan tangisku
sepanjang malam, kini aku hanya perlu mencari alasan untuk bahagia saja – tanpa
tangis – dan tentu tanpa dirimu.
Bila kelak kita bersua kembali,
hanya ada satu tanya ku. Pernahkah dulu tulus cintamu bermuara hanya pada ku –
walau hanya sebentar? Aku tak pernah menyesal pernah mencintaimu, tapi jika
seandainya Tuhan membawa ku kembali ke masa lalu, masa aku mengenalmu – aku lebih
memilih untuk tidak dipertemukan dengan mu.
Terima kasih untuk semua rajut
yang pernah kamu untai dan maaf untuk semua ketidaksempurnaanku hingga tak
dapat menjadikan diriku tujuan akhirmu. Semoga kamu berbahagia sayang. Semoga
kau tak pernah lagi memutar arahmu – dan semoga dia yang sekarang bisa menjadi
akhir untuk semua kisahmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar